
(Foto: Thinkstock)
Jakarta, Dear Mbak Victoria, saya punya teman yang sangat-sangat addicted dengan susu. Sekali minum bisa 2 gelas besar dan itu frekuensinya tiap 3-4 jam sekali mungkin.
Itu kenapa ya? Umurnya sudah 21 tahun seorang perempuan, berat sekitar 45 kg dan tinggi 155 cm. Badannya pun terbilang proporsional, tidak gendut atau kerempeng banget. Sukanya susu dan keju, tapi jarang makan nasi. Bisa dibilang seperti 'kecanduan', karena kalau lalai dikit, efeknya pucat lemas dan sebagainya. Ada solusi?
Andreas (Laki-laki Lajang, 24 Tahun), orenjXXX@gmail.com,
Tinggi Badan 170 Cm, Berat Badan 76 Kg
Jawaban
Halo Andreas,
Betul sekali, memang ada orang yang ketergantungan pada susu dan keju. Penyebabnya mungkin ada 2 yaitu:
1. Casein, protein dalam susu dan keju, mempunyai ujung rantai protein yang menyerupai opium. Jika ada gangguan pada sistem pencernaan sehingga agak 'bocor' (karena gangguan immun tubuh, tingginya sensitivitas terhadap makanan tersebut atau infeksi), casein bisa masuk ke dalam darah dan diterjemahkan oleh otak sebagai opium yang bersifat candu.
2. Kekurangan vitamin D. Vitamin D secara alami terkandung dalam susu dan produk-produknya termasuk keju. Saat ini ada kecenderungan dalam masyarakat untuk defisien vitamin D karena semakin jarang terkena matahari atau penggunaan sunscreen. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D, otak dapat 'memerintahkan' kita untuk mengonsumsi lebih banyak sumber vitamin D.
Saran saya:
- Coba konsumsi suplemen vitamin D
- Mulailah mengurangi konsumsi susu dan keju secara perlahan (jangan terlalu drastis)
- Jika masih berlanjut, coba periksakan kemungkinan lactose intolerance ke dokter
Leona Victoria Djajadi MND
Master of Nutrition and Dietetics (Ahli Gizi) dari University of Sydney. Dengan minat khusus pada program diet untuk oncology, cardiology, diabetes, gastrointestinal and life modification program diets. Follow twitter @Leona_victoria
(ver/vit)
Punya Pertanyaan Seputar Kesehatan? Silahkan Klik di Sini