Kamis, 21 Februari 2013

Ingin Panjang Umur? Tinggal Saja di Tempat Bersuhu Dingin


ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta, Bagi orang Indonesia yang terbiasa dengan iklim tropis, tinggal di tempat dingin bisa membutuhkan penyesuaian diri yang cukup lama. Sebenarnya tinggal di tempat dingin memiliki manfaat tersendiri. Sebuah penelitian bahkan menemukan manfaatnya bisa membuat panjang umur.

Sebuah penelitian di University of Michigan mencoba mengamati efek udara dingin pada reseptor gen bernama TRPA-1. Reseptor gen ini dapat ditemukan dalam sel-sel saraf dan lemak nematoda atau cacing gelang.

Peneliti menemukan bahwa cacing gelang hidup lebih lama dalam lingkungan dingin karena udara dingin dapat mencetus efek domino pada reseptor yang akhirnya akan mengaktifkan gen DAF-16/FOXO yang berkaitan dengan panjang umur.

Seperti dikutip dari Counsel and Heal, Kamis (21/2/2013), awalnya peneliti menyimpulkan bahwa cuaca dingin memicu hibernasi pada tubuh para cacing gelang. Inilah alasan utama mengapa cacing gelang memiliki rentang hidup yang lebih lama saat cuaca dingin.

Sebelumnya para peneliti meyakini bahwa suhu dingin memicu cacing gelang melakukan hibernasi karena merupakan organisme berdarah dingin. Oleh karena itu, temuan-temuan pada cacing gelang tidak dapat diterapkan pada mamalia berdarah panas seperti manusia.

Namun penelitian baru membantah kesimpulan ini. Efek panjang umur saat cuaca dingin pada cacing gelang lebih disebabkan karena reseptor gen TRPA-1, bukan hibernasi semata. Mekanisme ini tidak hanya dijumpai pada organisme berdarah dingin seperti cacing gelang, tetapi juga pada makhluk berdarah panas seperti manusia.

Maka peneliti menyimpulkan bahwa reseptor TRPA-1 pada tubuh manusia idealnya juga bisa memiucu panjang umur saat melakukan kontak dengan udara dingin. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa tikus, yang juga mamalia berdarah panas, bisa hidup lebih lama ketika suhu tubuhnya diturunkan sampai -17 derajat Celcius.

Jika dihitung, lama hidup tikus bisa diperpanjang sebesar 20%. Selain dipicu oleh udara dingin, penelitian juga menunjukkan bahwa faktor-faktor lain seperti wasabi dan minyak mustard juga bisa memicu reaksi berantai yang menghasilkan efek panjang umur.

Kesimpulan penelitian ini membuka kemungkinan mengenai mekanisme umur panjang pada manusia. Sayangnya kesimpulan penelitian ini pada manusia belum dikonfirmasi sepenuhnya karena baru sebatas dilakukan pada cacing gelang dan tikus.


(pah/vta)
 
Copyright © 2011. Tips Hidup Sehat . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates